Thursday, July 10, 2008

Banjir di Balikpapan

Sedih, itu yang kurasakan saat mendengar bencana banjir yang sedang terjadi dikotaku Balikpapan, meskipun rumah orang tuaku dan kakak-kakakku nggak ada yang kebanjiran, tapi tetap saja aku merasa sedih. Memang sih bencana banjir ini tidak sedahsyat tsunami di Aceh, atau gempa di Padang, ataupun ledakan bom di Bali. Tapi yang namanya bencana alam pasti membawa kesedihan dimana-mana. Apalagi waktu kudengar di berita kalau sampai ada korban jiwa segala, aku jadi makin sedih.

Balikpapan yang kutahu sejak aku kecil dulu nggak pernah mengalami bencana banjir sampai separah ini, kalau pun hujan deras yang kebanjiran hanya daerah yang memang letaknya lebih rendah saja, tapi kalau sekarang bahkan daerah yang tidak pernah banjir pun jadi kebanjiran. Sungguh menyedihkan.

Banjir di Balikpapan sih katanya dikarenakan hujan yang sangat deras selama 12 jam berturut-turut dan air laut yang sedang pasang. Tapi menurutku mungkin saja tidak hanya disebabkan oleh hal-hal tersebut, mungkin saja dikarenakan sudah semakin banyaknya pembangunan dan perkembangan di Balikpapan yang menyebabkan drainase di sana menjadi tidak sebaik dulu lagi. Belum lagi dengan pembuangan sampah yang sembarangan. Apalagi dengan banyaknya huta-hutan kecil yang hilang untuk dijadikan sebagai komplek perumahan, membuatku sangat sedih, aku kan suka dengan hutan.

Jadi ingat waktu aku masih SD, daerah Sungai Ampal yang sekarang dijadikan komplek perumahan mewah Balikpapan Baru dan Mall Fantasi, dulunya adalah padang rumput yang luas, sebagian kecil adalah rawa-rawa dan sebagian lagi digunakan warga setempat untuk bercocok tanam, sedangkan bagian yang agak terjal atau berjurang dibiarkan dipenuhi dengan rumput dan pepohonan. Rasanya lebih tenang dan nyaman. Aku dulu sering membayangkan diriku bermain sepanjang hari di padang rumputnya, lari-lari sama teman-teman seolah aku sedang berpetualang di dunia antah berantah, hehehe... lamunan anak kecil. Tapi sekarang, kenangan itu sudah hilang, berganti dengan rumah-rumah mewah. Ah, seandainya bisa kembali lagi ke masa-masa itu..........

Monday, July 7, 2008

Death Note : L Change The World

Ada yang tau nggak sama Anime, Manga ato Movie berjudul Death Note? Aku baru aja selesai nonton Movie Death Note yang ketiga, judulnya L Change The World. Seru juga walaupun ga seseru yang sebelumnya. Di 2 film Death Note lebih terasa ketegangannya, soalnya ada adu kepintaran antara L dan Light Yagami/Kira. Disini juga dijelasin soal Near, calon pengganti L yang baru, yang sebenarnya sudah ada di Death Note versi anime dan manga. Kalo mau baca sinopsis yang lengkap soal Death Note Movie 1 dan 2 klik di http://id.wikipedia.org/wiki/Death_Note.

Di film ini digambarkan sisi L yang lebih banyak bergerak, nggak sekedar duduk di kursi saat memecahkan kasus, tapi ada interaksi L dengan orang lain dan juga perjalanan L keluar gedung tempat dia memecahkan kasus-kasusnya selama ini. Kisah L ini menurutku cukup unik, beda dengan penggambaran seorang detektif pada umumnya. Cuma yang bikin sedih ya itu, pada akhirnya L atau yang bernama asli Lawliet harus mati juga karena Death Note yang selama ini dicarinya. Meski ada perbedaan antara versi manga dan anime dengan versi movienya tapi sejauh ini penggarapan Death Note sendiri cukup dapat diacungi jempol. Tekhnik animasi yang digunakan untuk menciptakan shinigami di layar terlihat alami dan mirip dengan di manga dan anime. Para tokohnya juga cukup sesuai. Kira/ Light Yagami, L, Watari, Misa, dan Shoichiro Yagami, semua terasa pas. Saya hampir bisa merasakan jiwa para tokoh dalam komik juga berada dalam movie. Salut buat Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata yang udah nulis manga dan bikin ilustrasinya.

Anyway, yang jadi Kira/ Light Yagami kan cakep tuh, tapi nggak tau kenapa kok aku lebih suka sama L ya, caranya menatap itu lho, kesannya galak dan nyeremin tapi bikin terhipnotis, hehe... (^-^). Tapi paling ga tahan sama cara jalan L yang bungkuk, padahal aslinya pemeran L tingginya 180 cm, ampun deh bungkuk aja pasti dia masih lebih tinggi dari aku. Blon lagi kebiasaan L yang hobby banget makan semua makanan manis, wuiih apa nggak sakit gigi ya?

L diperankan oleh Ken'ichi Matsuyama, yang baru berumur 23 tahun. Pengen tau soal Ken’ichi? Klik aja di http://id.wikipedia.org/wiki/Kenichi_Matsuyama.

Wednesday, July 2, 2008

The Historian

Pertama kali saya membaca The Historian adalah sekitar awal 2007. Mulanya beli karena tertarik liat ringkasan ceritanya selain itu juga covernya bagus. Takjub juga melihat ketebalan novel ini yang bisa bikin orang yang ga hobi baca bakalan langsung bilang ogah gitu liatnya.
Buku ini dikarang oleh Elizabeth Kostova, mengisahkan tentang Count Dracula ato yang bernama asli Vlad Tepes. Buku setebal kira-kira 800 halaman ini mengisahkan tentang sisi hidup Count Dracula yang agak berbeda dari apa yang kita tahu selama ini tentang Dracula, sosok makhluk penghisap darah nan romantis yang justru lebih ngetop setelah dibuat buku dan filmnya oleh Bram Stoker tahun 1897.
Disini kita dibawa bertualang ke negara-negara Eropa dan Skandinavia. Menguak rahasia asli Vlad Tepes, kekejiannya, dan sejarah Turki Ottoman.
Novel ini mengingatkan saya akan novel karya Dan Brown, Da Vinci Code. Namun sebagai seorang yang menyukai sejarah dan sedikit hal mistis sejujurnya saya lebih menyukai The Historian. Membaca novel ini membuat saya merasa benar-benar berada di tempat para tokoh berada saat itu, meskipun yang saya baca hanyalah edisi terjemahan (maklum bahasa Inggris seadanya) tapi isi cerita tetap terasa menggigit.
Kisah Sang Count Dracula disini dibiarkan tetap menggantung, membuat kita bertanya-tanya tentang akhir dari Dracula itu sendiri. Dimanakah dia, apakah dia masih ada dan berkeliaran di sekitar kita, atau sudah mati? Elizabeth Kostova bisa menciptakan drama baru tentang seorang Dracula, yang penuh ambisi dan obsesi untuk menguasai umat manusia dengan menciptakan sebuah perpustakaan luar biasa yang bisa membuat manusia yang haus akan pengetahuan akan rela mengorbankan kemanusiaannya untuk pengetahuan yang tiada akhirnya.
Gitu deh kira-kira sedikit yang saya temukan setelah membaca novel tersebut. Buat siapa aja yang suka atau tertarik dengan kisah hidup Dracula, buku ini lumayan menghibur. Asal jangan keburu mumet gitu liat tebelnya novel ini. Anyway, buat koleksi buku ini recommended banget dari saya meskipun udah cukup lama terbit.

Mencoba.....

Mencoba, ya itulah hal pertama yang coba saya lakukan hari ini. Mencoba menulis setelah beberapa waktu belajar untuk menyusun blog ini. Ternyata susah-susah gampang ya bikin blog. Kalo bikin tampilannya sih mungkin tergantung selera dan kreativitas masing-masing orang, tapiiii pas mulai nulisnya itu yang bikin bingung.
Pertama mulai, asli saya blank banget. Tapi saya mulai aja dengan nulis sesuatu yang saya sukai ato pengalaman saya, anyway, disini kan kita bebas berekspresi.

Buat yang udah baca blogku tolong dimaklumi yah kalo masih pemula banget. So, kritik, saran, usul, uneg-uneg, wesel, diterima dengan senang hati, hehehe..

Peace.

Konnichiwa

Yuk, belajar nulis, nulis apa aja yg penting asyik en nyenengin buat dibaca, klo bisa yg informatif juga, nah loh, klo ada tulisan di blog saya ini boleh di copy kok, tapi atas seijin saya yah.....